Minggu, 18 Mei 2008

Korban SMS Merah Kembali Bertambah

 MUARABUNGO - Korban isu nomor telepon selular nomor 0866 dan 0666 melalui SMS (Short Message Service) atau telepon kembali bertambah menjadi tiga orang. Kali ini dialami oleh Riska Yulia Sari (16) siswi SMK I Bangko kelas II Akutansi, yang sedang magang dikantor Pos Muara Bungo.

Sebelumnya nasib serupa dialami Ansori (37) warga Sungai Gurun Kecamatan Pelepat ulu dan Elfa (16) warga Dusun Sungai Menkuang Kecamatan Rimbo Tengah. Riska yang telah mengetahui beredarnya isu nomor telepon, yang akan membawa kematian. Menjadi takut untuk menerima telepon.

Namun kemarin sewaktu Riska sedang main komputer, tiba-tiba mendapatkan telepon dari nomor pribadi (tidak tertampil nomornya-red). Lalu dengan sedikit takut Riska menggangkatnya dan mengucapkan Assalamualaikum. Akan tetapi tidak ada jawaban, dan terdengar suara “Selamat”.

Karena mendengarkan suara tersebut dengan nada sangar, lalu Riska secara spontan mematikan ponsel miliknya. Dan seketika itulah tubuhnya menjadi gemetar, seperti terkena sengatan listrik (kesetrum-red), kaya kurang darah dan lemas sampai tidak sadarkan diri. Melihat keadaan Riska seperti itu, maka pihak Kantor Pos membawanya ke Rumah Sakit Muara Bungo di ruang Irna.

“Saya menerima telepon dari nomor pribadi, lalu saya bilang Assalamualaikum. Namun tidak ada jawabanya, dan terdengan suara selamat, dengan nada yang sangat sangar sekali. Karena saya takut, maka saya langsung tutup telepon saya. Dan seketika itulah badan saya menjadi sangat lemas, terasa seperti terkena sengatan listrik, kaya kurang darah, dan saya tidak tahu lagi hingga saya sadar. Ternyata ada di rumah sakit, dan dikelilingi oleh teman-teman saya.” Paparnya

Sementara itu, beredarnya isu mengenai nomor telepon empat digit dan SMS (short message service) dari nomor operator 0866 dan 0666 dalam beberapa hari ini terakhir, ternyata membuat resah masyarakat. Pantauan Koran ini hampir di setiap sudut tempat warga ngumpul, mulai dari siswa sekolah hingga pejabat pemerintah, selalu membicarakan tentang kebenaran isu tersebut, sehingga tidak sedikit dari mereka yang rela menon-aktifkan handphonenya karena khawatir sewaktu-waktu akan ada nomor tersebut menghubunginya.

Dengan beredarnya isu tersebut, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bungo, H Usman Dung ketika dimintai tanggapanya mengenai permasalahan ini mengaku bingung dengan isu yang beredar, sehingga banyak masyarakat resah terhadap hal tersebut.

“Saya belum mengetahui secara pasti seperti apa sebenarnya kasus telepon layer merah itu, namun kalau memang itu terjadi maka kita harus tetap waspada, karena kejadian itu bisa berbentuk hipnotis,” ujarnya.

Meskipun demikian ia mengharapkan kepada masyarakat untuk tidak terlalu percaya dengan isu yang beredar karena bisa mengarah pada sifat syirik.

“Kalau menurut agama, ajal itu kan datangnya dari Allah, jadi kita tidak mesti yakin dengan isu tersebut karena bisa mengarah pada perbuatan syirik,” tambahnya.

Untuk itu ia mengharapkan kepada masyarakat supaya tidak terlalu takut akan ancaman yang mengarah pada kematian tersebut. “Yang mesti kita lakukan sekarang ini adalah waspada, karena isu itu bisa mengarah pada hipnotis, tapi jangan terlalu dibesar-besarkan karena sebagai orang beragama kita mesti memegang ketentuan dari Tuhan,” tukasnya.

Ditempat terpisah, Manager pemasaran PT Indosat, Lilo Pane mengatakan isu telpon merah adalah isu bohong. Berbicara berdasarkan logika, tidak mungkin seseorang itu bisa membunuh orang lain melalui pembicaraan lewat ponsel. ‘’Saya berpikir itu adalah kabar bohong yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Secara logika saja, apa mungkin melalui handphone orang bisa meninggal,’’katanya.

Menurut Lilo, banyaknya korban yang berjatuhan setelah menerima telpon mungkin disebabkan banyak faktor. ‘’Bisa saja orang itu lagi sakit jantung atau lainnya. Mungkin setelah terima telpon, penyakitnya itu kumat,’’ujarnya.

Menyangkut pengiriman inframerah yang terlalu besar dan menyebabkan orang meninggal. Lilo mengatakan hal tersebut juga tidak mungkin bisa terjadi. ‘’Belum ada teknologi yang bisa membuat inframerah ponsel orang lain itu rusak. Kalau rusak sendiri, itu mungkin. Dan saya belum tahu apakah radiasi itu bisa menyebabkan orang langsung meninggal atau tidak,’’ujarnya.

Lebih lanjut Lilo mengatakan, hendaknya masyarakat Jambi tidak terlalu resah dengan isu tersebut. Isu itu sengaja disebarkan untuk merasahkan warga. ‘’Saya menyarankan agar jangan mudah percaya. Telusuri dulu kebenarannya. Isu itu sengaja dihembuskan karena ingin meresahkan warga,’’ucapnya.

Apakah isu ini dibuat untuk menjatuhkan tingkat penjualan ponsel dan pada akhirnya para operator selular akan mengalami kerugaian? Lilo mengatakan bisa saja terjadi. ‘’Mungkin saja isu itu dibuat dengan maksud tertentu. Karena mereka tidak suka dengan salah satu pihak,’’katanya.

Sementara itu, menyikapi ramainya pembicaraan SMS tersebut Sekda Merangin Drs H Marzuki Yahya dan Kakan Depag Drs H Sibawaihi Ismail minta masyarakat supaya tenang dan tidak termakan isu yang di sampaikan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

“Kita minta masyarakat untuk tidak melayani SMS itu. Masyarakat juga juga jangan ikut mengirimkan informasi SMS merah itu. Kita juga akan minta humas membuat edaran supaya masyrakat jangan sampai resah” ujar Sekda Marzuki Yahya menjawab koran ini siang kemarin.


Berlalu dengan Kesiaan

Setiap detik berlalu dengan kesiaan

dalam

hidup ini tak ada yang abadi

suatu saat semuanya akan musnah

entah sekarang, atau esok hari

hanya dengan kasih sayang-Mu

aku hidup di dunia ini,

dengan limpahan rahmat-Mu

aku manapak hidup...

Tuhan, maafkanlah daku

yang setiap kali mendurhakai-Mu

Sungguh aku termasuk orang yang rugi

jika hidupku tanpa ridho-Mu

Masih jelas ku teringat janjiku pada-Mu

janji untuk selalu taat kepada-Mu

janji untuk menjalankan amanah

dan segala janji yang telah aku ucapkan

tapi sekarang....

lagi - lagi aku mendurhakaimu

Sebuah refleksi diri

Untuk kekasihku,

Ketika ku temukan jalan dakwah,

Ku temui arti hidup ini….

Walaupun ini jalan yang berat dan penuh dengan rintangan

Ku yakin Allah SWT bersama ku.

Ku ingin menjadi pemuda Islam yang Kafah !!!

Mohon do’a restunya….

Semoga seseorang yang ku cintai juga dapat menikmati indahnya dan manisnya Islam ini..

Amiin…

Yang hilang dari sebuah Kebiasaan

Tangannya dan tanganku menyatu dalam kehangatan, selang beberapa saat badannya dan badanku menyatu kemudain hal yang paling intimpun terjadi, pipku dan pipinya menyatu. Iya… terasa hangat, terasa akrab dan terasa syahdu menyelinap di dalam hatiku.

Beliau adalah seorang penulis, kapasitasnya sebagai seorang penulias tidak diragukan lagi, hal ini di buktikan dengan predikat best seller pada setiap buku yang di terbitkan, bukunya mudah dicerna oleh setiap prang yang memacanya,dan dialah yang memberikan banyak inspirasi pada kita melalui nasehat – nasehatnya dalam bentuk cerita.

Kita memang baru kenal beberapa bulan, tetapi sudah sangat dekat, kita memang baru pertama kali bertemu, tapi semangat untuk menjaga ukhuwah antar muslim tetap kita jaga, saya hampir lupa, ketika pertama bertemu dengannya, beliau mengulurkan tangan terlebih dahulu diikuti senyum simpul serta di lengkapi dengan salam khas milik umat islam yang berisi doa kepada saudara kita.

Akhir – akhir ini tradisi salam khas islam yang mungkin bisa di analogikan seperti “salam semut” mulai pudar. Kebanyakan dari kita mengucapkan salam kepada orang yang sudah kita kenal, jarang sekali ada orang yang dengan tulus mengucapkan salam kepada orang yang baru di temuinya. keadaan ini sudah sangat berbeda jika di bandingkan dengan keadaan umat islam pada zaman Nabi Muhammad SAW. Ketika mereka bertemu, saling bertatap, saling menyapa,saling mengucapkan salam, saling mendoakaan satu sama lain serta saling bercengkrama.

Sungguh sangat dekat antara muslim yang satu dengan yang lain. Perumpamaan yang di berikan nabi sudah tercapai, bahwa satu muslim dengan muslim yang lain itu laksana anggota tubuh, jika satu anggota terluka, maka yang lainpun ikut merasakannya. Itulah sebenarnya esensi dari persahabatan yang telah di ikat oleh oleh nabi dengan tali yang sangat kuat, tali yang tidak akan terputus sepanjang zaman,tali persahabatan yang di dasarkan karena sesama muslim dan persahabatan yang di dasarkan atas cinta pada Allah SWT.

Kembali kita bertanya pada diri kita sendiri, pantaskah kita menyebut diri sebagai umat islam sementara hal yang sekecil ini saja (menurut kita) belum mampu untuk membiasakannya? Iya… ini memang akhir zaman, dan salah satu cirinya adalah ucapan salam yang di ucapkan kepada orang – orang yang sudah kita kenal.

Wahai setiap insan yang mengaku diri sebagai muslim, bersiaplah..!!! bersiaplah untuk menyiapkan segala amal “andalan” kita untuk bisa dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT, saat – saat terindah di dalam kehidupan ini adalahsaat kita bertemu dengan kekasih kita, terasa intim, terasa romantis dan terasa menghujam di dalam hati kita. Itulah saat kita bertemu dengan Tuhan semesta Alam, Allah SWT, dengan membawa amal ibadah yang shaleh yang jauh dari kesyirikan

Cara Kreatif Anak-Anak Muda Muslim, Melakukan Syiar Islam

imageAnak-anak muda Muslim berdakwah lewat film-film singkat yang dibuatnya, untuk meluruskan pandangan publik yang salah tentang Islam. Mereka menyebarluaskan film-film pendek mereka yang bercerita tentang Islam, melalui blog-blog pribadi atau melalui situs YouTube.

Anak-anak muda Muslim ini membuat rekaman video-video itu, karena merasa tidak nyaman melihat Muslim lainnya yang berusaha meluruskan konsepsi dan stereotipe yang dilekatkan pada umat Islam, dengan cara yang defensif.

"Saya pikir, kalau mereka menggunakan pendekatan yang defensif, mereka tidak akan bisa berbicara tentang apa saja kecuali hal-hal yang tidak disukai banyak orang," kata Ali Ardekani pada The New York Times, edisi Kamis (8/5).

Dalam blognya, Ardekani memerankan dirinya sebagai tokoh "Baba Ali" yang menyampaikan pesan-pesan relijius dengan menganalisa dan kadang menyindir gaya hidup Muslim di Amerika.

imageArdekani, 33, yang berprofesi sebagai web disainer sudah memproduksi sekitar 30 rekaman video, salah satunya berjudul "Muslim While Flying" . Rekaman video ini menceritakan bagaimana Muslim diperlakukan oleh petugas bandara, dan ceritanya disampaikan Ardekani dengan gaya yang kocak. Lewat video itu, Ardekani memenangkan hadiah sebesar 5.000 dollar.

Tahun 2006, Ardekani membuat video berjudul "Who Hijacked Islam?" Video itu ia posting di situs YouTube dan diklik oleh 350 ribu pengunjung YouTube. Dalam karya video lainnya, Ardekani menyindir gaya pernikahan Muslim yang kerap mengeluarkan biaya yang sangat besar.

"Orang Kristen menikah di gereja-gereja, Yahudi menikah di sinagog-sinagog, tapi orang Islam menikah di Hilton (nama hotel)," kata Ardekani di videonya.

Selain Ardekani, ada anak muda Muslim lainnya bernama Murad Amayreh yang membantu pembuatan video "I Am a Muslim" Film itu telah ditonton lebih dari dua juta orang sejak diposting pada 28 September 2007. Film ini menceritakan tentang karakter kontradiktif seorang Muslim bernama Muhammad yang juga sebagai seorang warga Amerika biasa.

Anak-anak muda kreatif itu membuat film-film pendek tentang Islam, terinspirasi dari cara Bill Cosby mengubah persepsi publik tentang warga Amerika keturunan Afrika. "Kata Arab terdengar asing dan menakutkan-Anda tidak tahu apa yang sedang terjadi, " kata Ardekani dari apartemen kecilnya di kawasan Sherman Oaks.

"Atau mereka mereka menunjukkan seorang perempuan berjilbab, yang tidak bicara. Ini diasumsikan, jika perempuan itu bicara, yang dikatakannya adalah 'Tolonglah Saya!', " sambung Ardekani.

imageLena Khan, 23, sepakat dengan Ardekani. Lena yang sudah memposting beberapa video buatannya sendiri di YouTube mengatakan, "Mereka kekurangan bentuk yang bisa mewakili mereka di media, yang bukan seorang teroris atau seorang Muslim yang sangat taat."

Ia menambahkan, "Itulah sebabnya, ketika ada bentuk yang bertolak belakang ditampilkan di YouTube atau internet, atau acara-cara televisi, langsung menyebar dengan cepat karena setiap orang mendukungnya."

Salah satu video karya Khan berjudul "A Land Called Paradise" diklik oleh 250 ribu orang dan memenangkan hadiah sebesar 20 ribu dollar dalam sebuah kontes pembuatan film pendek. (ln/iol/eramuslim)

Ibu Berikanlah Sebuah Senyuman Untuk Ku

Beliaulah yang membesarkan kita ketika kita masih seberat 5 kilogram, beliaulah yang melahirkan kita ketika kita masih di alam kandungan, beliaulah yang merawat kita ketika kita belum sanggup berbuat apa-apa, beliaulah yang mensekolahkan kita dari Taman Kanak-Kanak hingga perguruan tinggi sehingga kita menjadi orang yang pintar karenanya, beliaulah yang mendidik kita ketika berjalanpun belum mampu kita lakukan, beliaulah yang menyayangi kita ketika sayangnyalah yang sangat dibutuhkan oleh pertumbuhan kita, beliaulah yang mencintai kita yang cintanya sungguh indah dan dahsyatnya yang akan menentramkan batin dan menenangkan jiwa kita, dan beliaulah-beliaulah sebagainya.

Mungkin perkataan-perkataan di atas yang ingin mencoba menguak kehebatan seoarang ibu, betapa ibu sungguh sangat istimewanya bagi kita, tetapi itu semua sama sekali tidak terlalu muluk-muluk untuk menggambarkan seorang yang cukup fenomenal dalam kehidupan kita, yaitu seorang yang sungguh dengan segala perasaan dan tanggung jawab dalam merawat serta membesarkan kita sehingga kita menjadi orang yang dewasa lagi kuat, bahkan perkataan itu sungguh bagaikan sebutir debu di padang pasir yang sangat luas. Mungkin hanya keterbatasan kata-kata kita lah yang belum mampu menggambarkan kasih sayangnya kepada kita.

Kata Ibu walaupun hanya terdiri dari tiga huruf ini tetapi dapat mengguncangkan dunia, oleh karena itu jika orang yang dapat mendalaminya akan menjadi luluh hatinya, contohnya saja orang yang sebelumnya kejam dan bengis akan mengeluarkan air mata dengan sendirinya, dikarenakan kehebatan kata ibu, dan kefenomenalan kata ibu. Tanyakan lah kepada orang yang sudah tidak mempunyai ibu, tanyakan lah kepada orang yang belum melihat wajah ibu, dan tanyakan lah kepada orang yang tinggal di panti asuhan yang belum sempat sama sekali bertemu ibu, maka mereka akan menjawab dengan serempaknya, “Ohh… Ibu aku rindu padamu”

Ketika mendengarkan jawaban itu hati akan bergetar dan perasaan ingin sekali menangis sekencang-kencangnya. Semua orang akan menangis tanpa terkecuali bila ia benar-benar menyelam di samudra kasih sayang ibu, mulai dari presiden hingga pembantu rumah tangga, mulai dari Ulama hingga santri, mulai dari bayi hingga kakek-kakek, mereka menangis karena belum mampu bahkan tidak akan pernah mampu untuk membalas segala kebaikan yang pernah dilakukan oleh orang yang sangat fenomenal ini, kekhilafan pun menyelimuti diri, dan ingin rasanya sekarang segera beranjak dari tempat duduk untuk segara menemui ibu dan langsung memeluknya dengan penuh perasaan dan terima kasih, lalu akan terikrar di hati ini sebuah janji untuk selalu taat kepadanya.

Adakah kita mengetahui, saat kita kecil sering sekali me-ngompol dan buang air besar sesuka hati ketika ibu sedang makan, adakah ia jijik untuk membersihkannya, adakah ia menunda membersihkannya setelah makan selesai, dan adakah ia mengeluh barang sedikitpun kepada kita sewaktu kita kecil. Tetapi yang terjadi sebuah senyuman yang mengembang dari kedua bibirnya, sebuah hati yang riang melihat anaknya sehat, dan sebuah perasaan yang sungguh indah sekali hingga sulit sekali untuk melukiskan bagaimana hebatnya cintanya kepada kita, bahkan pelukis yang paling hebat di dunia pun tidak bisa melukiskan kehebatan seorang ibu walaupun setetes tinta.

Namun sayangnya, apa yang terjadi ketika anak itu besar dan sudah bisa mandiri, ia lebih mementingkan diri sendiri, tanpa melihat ibu yang sudah tua termakan umur. Ia lebih memilih untuk bersenang-senang, ketika ibu terserang penyakit. Dan bahkan konyol-nya ia lebih memikirkan nasibnya yang serba mewah ketimbang barang sejenak saja menengok ibu yang sedang terbaring di rumah sakit. Apakah ini balasan anak yang shalih dan shalihah?, apakah ini balasan anak yang baik dan anak yang berbakti?, dan apakah ini balasan anak jutawan dan anak milyader?, tidak sama sekali, anak seperti ini harusnya sudah dipecat dari kantor dunia, anak yang seperti ini seharusnya tidak dikeluarkan dari rahim ibu, dan anak seperti ini sudah seharusnya tidak mengenal ibu.

Apakah kita mengetahui, bahwa kebahagiaan ibu terhadap anaknya adalah ketika melihat anaknya sukses dalam berbagai bidang tetapi tidak melupakannya. Ketika melihat anaknya se-abrek prestasi yang didapatkan tetapi ia mengucapakan terima kasih kepda ibu. Dan ketika melihat anaknya bahagia dikehidupan barunya tetapi ia tidak meninggalkan ibunya. Seoarang ibu tidak mengharapkan secuil harta anaknya sedikitpun, seoarang ibu tidak mengharapkan apa-apa dari anaknya, lalu sebagai anaknya apakah ia berat menanggung kebahagiaan-kebahagiaan ibu yang di atas? dan sebagai anaknya apakah ia berat melaksanakan demi kebahagiaan ibu? Wahai manusia bandingkanlah dengan apa yang telah ibu lakukan untuk kita, maka akan terkuak lah fenomena bahwa kita termasuk orang-orang yang durhaka, Na’udzubillah.

Sudah seharusnyalah kita berbakti dan mengabdi kepada ibu yang telah membesarkan kita dengan penuh rasa semangat, dengan penuh keikhlasan dan penuh dengan kasih sayang. Jangan sekali-kali muncul dalam benak untuk mengeluh dan jangan sekali-kali terucap di pikiran kita kata-kata repot. Berbakti dengan tidak berbuat durhaka dengannya, menjauhkan apa yang tidak baik kita berikan kepada ibu, dan membuktikan kepada ibu bahwa kita adalah anak yang shalih, rajin dan juga berprestasi, sehingga simpanlah ungkapan ini di dalam qalbu setiap jiwa “IBU BERIKANLAH SEBUAH SENYUMAN UNTUKKU” Wallahu ‘Alam

Pemuda Muslim Manfaatkan Teknologi, Ciptakan Sajadah Canggih

Dengan menggunakan sajadah berteknologi tinggi ini, diharapkan bisa meningkatkan kualitas ibadah umat Islam, terutama saat menunaikan ibadah salat. Itulah yang diungkapkan Wael Aboulsaadat, mahasiswa bidang ilmu komputer, tentang sajadah berteknologi tinggi buatannya.

Aboulsaadat mahasiswa tahun keempat yang akan meraih gelar PhD di Universitas Toronto ini berhasil mendesain sajadah yang dilengkapi dengan sensor, lampu dan display untuk menampilkan tulisan ayat-ayat suci al-Quran dan bacaan-bacaan salat. Sensor akan mendeteksi posisi kita ketika sedang salat. Sensor akan mengeluarkan getar sebagai peringatan, jika penggunanya melakukan kesalahan sehingga menyebabkan sistem kacau, misalnya hilangnya sistem yang menunjukkan langkah-langkah ketika salat.

Sensor berupa getaran, kata Aboulsaadat, adalah cara untuk memberitahu adanya kesalahan tanpa harus mengganggu konsentrasi saat salat. "Sajadah ini akan meningkatkan kemampuan untuk membaca ayat-ayat suci al-Quran dan kualitas salat kita, " ujarnya.

Sajadah elektronik ini, juga dilengkapi fitur untuk mengingatkan waktu-waktu salat dan hari-hari besar agama Islam, alat penunjuk arah atau kompas dengan gambar tiga dimensi masjid Haram Makkah untuk memudahkan penggunanya menemukan arah Ka'bah. Sajadah canggih itu juga dilengkapi lampu-lampu, yang bisa digunakan jika kondisi tempat salat gelap.

"Anda juga bisa mengatur dan memilih ayat-ayat suci al-Quran yang ingin dibaca dalam salat, " tambah Aboulsaadat yang masih berusia 36 tahun itu.

Pembuatan sajadah berteknologi tinggi ini juga tidak sembarangan. Aboulsaadat melakukan konsultasi dengan seorang ulama untuk memastikan bahwa sajadah elektronik buatannya tidak melanggar aturan-aturan dalam Islam, terutama yang terkait dengan bacaan-bacaan al-Quran.

Aboulsaadat mengatakan, sajadahnya bisa menjadi prototipe dan bisa dikembangkan dan diadaptasi oleh agama lain untuk membuat alat serupa untuk mempermudah peribadahan agama masing-masing. (ln/iol)